16.5.17

Jakarta In One Day !?


"Fill your life with adventures, not things. Have stories to tell not stuff to show". 
Hai sobat cireng, hari ini gue awali dengan quotes sederhana. Simple namun memberi makna yang berarti. By the way, hari ini official gue buat posting logo asli buatan sendiri. Gimana !? Bagus kan !? Proud with myself (sombong nih authornya), haha... masih butuh banyak perbaikan kok untuk blog ini, tapi gue selangkah lebih maju.
Well, kali ini gue mau cerita mengenai pengalaman gue waktu ke Jakarta sendirian. Waktu itu, pas lagi rame-ramenya pemilihan gubernur DKI Jakarta, entah kepikiran apa gue kepengin banget untuk pergi "merantau" ke Jakarta. Akhirnya nekat sendiri, berangkat pukul 21.00 dari stasiun Pasar Turi Surabaya dengan kereta api Kertajaya menuju stasiun Pasar Senen. Waktu yang ditempuh itu 11 jam 30 menit. Wah !? Sumpah bosen banget dalam kereta. Sesekali gue juga harus mengistirahatkan diri, coba kalo gak sampe di Jakarta sudah pingsan megap-megap. Meskipun kurang nyaman tidur dalam posisi duduk, tapi mau gak mau gue tetap harus bisa tidur.

Naik kereta api tut tut tut .....
Sesampainya di stasiun Pasar Senen sekitar pukul 08.30. Berhasil sampai tepat waktu gue putuskan untuk mengikuti rencana gue, yaitu menuju kota tua. Dari stasiun bisa jalan sedikit ke arah pintu masuk, hingga sampai ke terminal lyn dan bus mini. Bisa naik bis kopaja atau lyn 12 ke arah kota dengan tarif 5 rebu. Jujur baru pertama naik angkot kota Jakarta dan bener info dari internet, bahwa "hanya Tuhan yang tahu ke mana supir angkot berbelok". Kok bisa ? Iyalah soalnya ini angkot menurut gue muter-muter masuk perkampungan sedangkan gue yang buka google map bingung sendiri. Perjalanan ini menempuh 1 jam sendiri padahal kalo langsung jalan raya hanya 30 menit. Gila kan !? Setelah sampai pun supir angkot minta tambah seribu, gue bilang aja gak ada uang kecil. Sorry ya bang !?

Alun-alun Fatahillah

Tengah kota tua

Naik delman ?
Pemandangan kota tua di sini masih mengingatkan gue akan jaman Belanda dulu. Masih banyak dijumpai bangunan-bangunan kuno. Yang biasa menarik minat wisatawan ialah alun-alun Fatahillah yang menjadi pusat kota tua ini. Di sini banyak kegiatan menarik selain selfie tentunya, seperti bersepeda dan mengunjungi museum Fatahillah. Tapi sayang museum pada saat itu tutup. Sedih deh !? Setelah puas berkeliling di kota tua saatnya untuk mengisi perut. Sekitar kota tua banyak orang yang berjualan makanan lesehan, seperti mie (gak tau namanya) yang dihargai 10 ribu per porsi. Lumayan bisa mengganjal perut.

Makan sambil selfie
Perjalanan gue lanjutkan dengan go-jek. Kenapa ? Soalnya ragu mau naik angkot lagi sedangkan sore nanti gue sudah harus pulang dan daripada dapet harga mahal untuk ojek biasa, ya akhirnya pesan go-jek aja. Akhirnya merogoh kocek lebih, haha... untuk bisa sampai ke tanah abang dari kota tua harus merogoh kocek 15 rebu.Waktu ditanya mau diturunkan di mana, gue jawab aja tanah abang. Supir gojeknya bingung !? Soalnya tanah abang itu besar dan dibagi jadi beberapa blok dari blok A-G. Gue bingung juga, gue pikir tanah abang itu kayak pasar baju, ternyata besar banget. Akhirnya gue diturunkan deh di blok F. Haha.... Ternyata pasar tanah abang itu seperti pasar tradisional yang menjual pakaian dengan harga murah. Memang sih di kota besar seperti Jakarta, harga murah sering dicari. Gue disini bukan untuk belanja cuman sekedar penasaran doang. Banyak pedagang mengeluarkan jurus jitu mereka dengan memberi diskon-diskon. Rame pokoknya. Gue juga sempat mampir di warung soto betawi loh. Nyobain soto khas betawi ini sedikit beda, dengan kuah yang kental dan isian jeroan. Wuih ! Nikmat !
Tanah abang yok shopping
Lezatnya... Khas Tanah Abang
Gue gak lama-lama untuk membuang waktu di tanah abang, gue langsung tancap ke tujuan terakhir  yaitu Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Dari sini ke TMII agak jauh, harus mau keluar duit. Biaya gojek sekitar 40 ribu. Bisa naik angkutan umum tapi jelas bagi yang luar Jakarta gak tahu apa apa, apalagi belum kalo angkotnya lama ngetem dll. Ya weslah keluarin duit setitik ora opo opo. TMII ini memang seperti miniatur Indonesia, ya iyalah namanya juga Taman Mini Indonesia Indah. Pertama gue mencoba kereta gantung dan menyaksikan TMII dari atas. Setelah itu, gue jalan keliling TMII dari Sabang sampai Merauke. Haha.... lumayan capek loh keliling komplek TMII. Gue gak sempat masuk untuk main wahana permainan, cuman sekedar selfie doang. Sekitar jam 3 sore gue segera balik ke arah Pasar Senen ternyata gue ketinggalan kereta, dan kereta selanjutnya berangkat jam 6 sore.

Naik cable car


Berapa banyak selfie gue ???
Butuh perjuangan juga, dari Pasar Senen gue naik bis kopaja arah Lebak Bulus dan turun di stasiun Gambir. Mumpung di Gambir, sekalian dekat dengan Monas. Pas mau ke Monas eh ternyata ditutup karena ada pilkada DKI Jakarta. Haha.... salah pilih tanggal, sial bener. Well, gue foto dari balik pagar aja. Sambil nunggu pukul 18.00 gue sempatkan makan malam dulu. Info ya baru kali ini gue naik kereta api bisnis, dikasih selimut dan kaki bisa selonjoran hahaha.... enak ya, coba kalo ekonomi sempit tempat duduknya.

Napa tutup ? Sedih ....
Bisa selonjoran, yey....
Perjalanan Jakarta-Surabaya lama bener, sampe di Surabaya pukul 05.30 langsung berangkat kerja, dan untungnya gak telat. Gila !? Gak tepar tuh !? Pas iku kerja agak nge-fly titik. Wes pokoke pengalaman gue emang agak gila, tapi tanpa adanya pengalaman kita gak akan punya pembelajaran dalam hidup. Merasa bijak gue sekarang. Semoga masih terus bisa ketemu gue di post selanjutnya ya...... Bye....

Monumen dekat Pasar Senen

Salam Travel,
N.B "Pengalaman adalah guru yang kejam, tapi anda akan belajar lebih cepat." Banyak video tapi kehapus semua, tonton di instagram gue ya.
Linknya di sini Cino Ireng agak scroll ke bawah yah.