15.5.17

Pesona Bukit Mentari SJ 88



Hai sobat cireng, nih gue baru kepikiran nama bagi readers blog gue. Biar tambah kekinian dikit lah. So... langsung nih ceritanya, waktu kemarin gue balik ke Jember.

Pesona kabupaten Jember seakan tidak ada habisnya. Habis kemarin teluk love sekarang ada yang namanya bukit mentari SJ 88. What ??? Apaan tuh ? Nama SJ 88 sendiri berasal dari nama daerah tersebut. Jadi gini.... S = Sucopangepok (sebuah desa), J = Jelbuk (nama kecamatan) dan 88 = karena berada di ketinggian 880 mdpl. Meski bisa dibilang tidak terlalu tinggi, tapi bukit SJ 88 layak untuk didaki. Apalagi bagi pecinta sunrise, wow !? Pemandangan yang tak ada duanya deh !?
Pengalaman gue berangkat dari Jember pukul 10.00 pagi. Dari arah kota ikutin arah menuju Arjasa atau Bondowoso. Dari sini tinggal lurus terus hingga sampai ke kecamatan Jelbuk. Setelah sampai di kecamatan Jelbuk perhatikan kiri jalan ya. Ada Monumen Mastrip buat ancer-ancer berbelok. Pas setelah monumen beloklah ke kiri (ada petunjuk cat putih di jalan raya). Kalo berhasil belok, berarti tinggal lurus terus ikutin jalan tanpa belak-belok lagi. Kalo ragu boleh buka google map atau tanya warga sekitar. Jalan yang ditempuh "agak sedikit lumayan rusak". Bingung toh !? Hm... jadi jalannya itu kadang rusak kadang bagus, gak selamanya jalan desa itu rusak. Apa sih !?

Ini loh monumennya...
Kurang lebih 2 km akan tiba di desa Sucopangepok, well dari sini masih lurus terus. Nanti ada jalan yang bercabang, beloklah ke arah kanan ke arah balai desa. Disitulah tempat penitipan kendaraan. Sebenarnya kemarin sudah ada jalan mendaki sehingga sepeda motor bisa naik sedikit (biar gak capek mendaki), tapi daripada parkir tengah hutan, menghindari hal-hal gaib (opo seh !?) mending saran gue diparkir di balai desa. Hanya merogoh kocek 5 rebu, sepeda motor bisa ditinggal beserta helm. Dari situ coba tanya tukang parkir arah menuju ke SJ 88. Siap-siap bawa air minum soalnya lumayan menanjak bukitnya.

Tempat penitipan sepeda motor
Dari arah parkir gue disuruh menuju ke perkarangan warga. Lewat rumah-rumah hingga ada pohon pisang, belok ke kanan ya. Sampai di jalan raya bisa ada 2 jalan. Yang pertama belok kiri (ada petunjuk arah) jalannya agak nanjak tapi lebih cepat. Yang kedua dari jalan raya belok kanan hingga sampai ke tandon air, ada jalan masuk hutan (belum ada petunjuk arah), jalan yang ditempuh agak memutar tapi tidak menanjak seperti jalan pertama. Biasanya sepeda motor masuk lewat sini bisa, karena memang rencana dari pihak Perhutani untuk membuat jalan yang bisa dilalui. Tapi sayangnya masih belum selesai, masih dapat setengah jalan. Jalan mana yang engkau pilih aku akan tetap setia !? Opo seh mesti authornya alay. 
Waktu yang ditempuh untuk mendaki sambil beristirahat hampir sama untuk kedua jalan yaitu sekitar 45 menit. Jangan buru-buru tenang aja, puncaknya gak kemana-mana kok. Teruslah mendaki hingga sampai di pos penjagaan. Di sini ditarik karcis untuk masuk sebesar 5 rebu lagi, yang nantinya akan digunakan untuk memperbaiki tempat wisata ini loh. Gue sempat kepo and interview penjaganya. Menurut penjaga di sana, tempat ini masih dalam perbaikan. Akan diberi rumah pohon dan akan dibuatkan jalan untuk sepeda motor. Nanti juga akan dibangun musholla dan kamar mandi loh. Mungkin masih butuh waktu 2 bulan lagi, rencana akan selesai saat lebaran hari raya. Ditunggu aja !? Dari pihak Perhutani juga ada rencana untuk meningkatkan wisata SJ 88 jadi bukan hanya sekedar tempat untuk berfoto tapi akan dikembangkan sebagai wisata paralayang. Wow !? Patut dinanti ya Jember untuk menjadi destinasi wisata Indonesia.

Galau di pos jaga
Kesan pertama gue waktu sampai di puncak SJ 88, "Kok akeh watune ? Gedhe-gedhe pisan". Awalnya ragu akhirnya dicoba aja mendaki. Dari atas sini terlihat pemandangan kota Jember begitu indah, rumahnya jadi kecil-kecil ya. Banyak spot bagus untuk selfie loh !? Harus berani dulu soalnya naik di atas batu untuk dapet spot foto yang kece. Kalo gak memacu adrenalin rugi ya jauh-jauh mendaki.

Spot selfie
Yang gue sayang, pas gue kesana. Ada orang yang gak bertanggung jawab dan corat-coret batu yang menjadi spot wisata ini. Tapi untungnya petugas segera bertindak, remaja tukang vandalism ini disuruh untuk membersihkan coretan mereka. Kapok !? Pengunjung disini bukan hanya berasal dari sekitar Jember tapi juga ada yang jauh-jauh dari Banyuwangi loh. Mungkin destinasi wisata SJ 88 mulai banyak dikenal masyarakat ya.

Menatap keindahan kotaku

Sekian dulu deh perjumpaan kita kali ini. Akhir kata, gue ingin memberi masukan agar spot wisata ini harus terus dijaga dan dilestarikan ya, jangan dikotori maupun dirusak. Semoga Jember kotaku bisa menjadi destinasi wisata baru bagi Indonesia ya.

Vandalism aman, kena hujan hilang

Salam Travel,
N.B pesona bukit SJ 88 akan lebih menarik saat sunrise loh. Jangan lupa klik di sini untuk video Bukit SJ 88