14.5.17

Menuju Surga Tersembunyi Jember



Hai, sobat pembaca yang paling gue cintai. Kali ini gue mau bahas mengenai pengalaman paling nekat gue saat menuju Pantai Bandealit Jember. Pantai Bandealit merupakan pantai yang terletak di dekat perbatasan Banyuwangi - Jember dan track yang harus dilalui itu huh.... naik-turun gunung dulu. Bisa dikatakan pengalaman gue ini yah nekat + gila.
Waktu gue denger pertama kali tentang pantai Bandealit saat gue masih SMA. Katanya tempatnya bagus karena jarang terjamah oleh wisatawan dengan track yang off road naik-turun gunung. Well, akhirnya baru kesampaian ke pantai Bandealit bulan Maret kemarin. Pas waktu itu gue masih belum punya motor yang bagus adanya motor lama 2 tak, lah gue ngajakin Papa gue untuk berangkat ke pantai Bandealit. Papa gue setuju aja haha.... Kita berangkat pukul 08.30 pagi naik sepeda motor lama yang suaranya bising banget, bikin satu RT greget. Tiba di kawasan Meru Betiru sekitar pukul 10.30, ada seperti pos penjaga. Kalo mobil harus ijin tapi kalo sepeda motor langsung ngibrit aje ora opo-opo. Waktu liat medan jalan yang penuh BATU-BATU + jalan nanjak gue udah ragu pengen balik aja. Tapi Papa gue sudah terlanjur kepengin terus aja. Akhirnya kita terus, sering sepeda motor gak kuat nanjak dan gue harus turun dorong sepeda. Wew !? Di tengah perjalaan kita ketemu warga desa yang nyari rumput, kita kepo aja tanya-tanya jauh atau gak lokasi pantai Bandealit. Lumayanlah sekitar 20 km lagi gila..... Dia berpesan kalo udah tengah jalan dan jalannya turun, dari situ jalannya lebih parah daripada waktu nanjak.

Air terjun dalam perjalanan

Sesampainya di tengah-tengah ada pos penjagaan lagi. Dari sini jalannya sudah mulai turun, tapi PARAH lebih PARAH dari yang pertama. Batunya lebih besar dan banyak jeglongan. Sekarang kalo gue pikir-pikir kok bisa ya gue terus lanjut (geleng-geleng sendiri waktu nulis ini). Sering gue turun karena turunan yang curam dan batu-batu besar sehingga gue seperti hiking aja. Bagi yang sudah lambaikan tangan boleh istirahat sejenak, di sini ada air terjun mini juga ada kawasan bunga Raflessia loh. Tapi pas gue cari kok gak ada bunganya yah. Mungkin belum musim berbunga !?

Ada kawasan bunga Raflesia juga
Sudah 3 jam kita naik-turun gunung. Akhirnya sampai di desa Bandealit, huh lega.... Kita isi bensin dan segera melanjutkan perjalanan karena masih sekitar 2 km ke arah pantai. Meskipun jalannya bukan batu-batu tapi di sini juga perlu hati-hati karena jalan tanah yang becek bisa jadi LICIN !!!
Lega banget gue bisa sampai pantai Bandealit. Syukur banget..... Pantai Bandealit ini masih jarang wisatawan sehingga masih terjaga kealamiannya. Masih bersih dan tenang dari para perusak alam. Pantai ini juga terdapat sungai yang mengalir langsung ke arah laut, dan sering digunakan untuk anak-anak bermain air (karena ombak laut selatan besar). Sore hari juga banyak aktifitas nelayan yang mulai ke kapal untuk bersiap-siap mengambil jaring yang mereka tinggalkan di laut lepas. Hanya 45 menit gue bisa menikmati keindahan pantai Bandealit, karena takut kesorean akhirnya pukul 15.00 kita udah balik Jember.

Rugi kalo gak foto ya....

Perjalanan pulang ini juga terasa berat bahkan lebih berat lagi. Kenapa ? Soalnya waktu naik-turun gunung, kita diserang hujan. Gila.... Sesekali gue sering dorong sepeda motor dan sering kepeleset. Untungnya sepeda lama 2 tak ini tergolong sepeda motor yang kuat ya. Salut !!! Sampai di pos penjagaan Meru Betiru yang pertama sudah maghrib pukul 17.30. Untunglah pas turun gunung pas hari mulai gelap. Kita bersiap-siap dan berangkat mengikuti jalan raya hingga tembus lampu merah perempatan Ambulu. Dari situ arah kota Jember kurang lebih menempuh waktu 1 jam lagi. Sesampainya di rumah pukul 20.30 badan gue capek dan pegel, Papa gue kakinya bengkak karena ketatap. 
Well, kalo diinget itu kemarin pengalaman yang nekat banget. Meskipun begitu ini pengalaman yang GAK AKAN TERLUPAKAN, haha... Tapi keindahan Pantai Bandealit yang belum terjamah tangan-tangan "Jahil" masih worth it untuk dikunjungi. Hanya satu hal yang harus diperhatikan dan diawasi, banyak larangan berburu di kawasan Meru Betiru, tetapi masih banyak gue ketemu pemburu di sekitar kawasan tersebut. Kawasan yang harusnya dilindungi harus bisa terus kita jaga dan lestarikan.


Salam Travel,
N.B Kalo ditanya kapan mau balik Pantai Bandealit ??? Mungkin 20 tahun lagi waktu sudah dibangun jalan raya yang bagus haha....